Sistem Informasi Global
Di era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, yang di mana tidak dapat dipisahkan dalam semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bisnis yang di mana saat ini bisa dengan mudah untuk menjalankan bisnis skala global . Diskusi serta komunikasi bisa dilakukan dengan lebih mudah serta lebih murah dengan menggunakan e-mail maupun internet, juga sistem informasi dapat digunakan untuk memantau jaringan jaringan bisnis yang telah menyebar ke luar negeri, dan juga bisa memantau kinerja perusahaan dengan lebih mudah dengan mengolah informasi kemudian menghasilkan output yang bisa digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan serta bagi pihak pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan.
Sistem informasi global adalah sistem informasi yang berbasis komputer yang melintasi batas batas negara dimana perusahaan multinasional dengan sistem tersebut bisa mengintegrasikan seluruh kegiatan perusahaan seperti penyusunan strategi, pelaksanaan operasi antara perusahaan induk dengan perusahaan cabangnya bahkan yang di mana perusahaan cabangnya telah tersebar di berbagai negara lainnya.
Contoh Sistem Informasi Global
- Legenda
Legenda adalah keterangan tentang objek-objek yang ada di peta, seperti warna hijau adalah hutan, garis merah adalah jalan, segitiga adalah gunung, dan keterangan-keterangan lainnya.
- Skala
Skala adalah keterangan perbandingan ukuran di layar dengan ukuran sebenarnya di lapangan.
- Zoom In/Zoom Out
Peta di layar dapat diperbesar dengan zoom in dan diperkecil dengan zoom out
- Pan
Dengan fasilitas pan, peta dapat digeser-geser untuk melihat daerah yang
dikehendaki para pengguna sesuai dengan prioritas.
Level dan strategi penerapan sistem informasi global
Berikut ini adalah macam-macam strategi yang digunakan oleh perusahaan multinasional dalam menerapkan Sistem Informasi Global (SIG) disusun oleh Christopher Barlett (1943-sekarang) yang beliau adalah seorang ahli teori organisasi dari Australia, dan menjabat sebagai Profesor Administrasi Bisnis Emeritus di Harvard Business School, dan Sumantra Ghosal (1948-2004) yang merupakan seorang pendidik di India yang menjabat sebagai Profesor Manajemen Strategis dan Internasional di London Business School
Strategi multinasional
Strategi ini merupakan desentralisasi, yang di mana perusahaan-perusahaan cabang diizinkan untuk mengembangkan produk serta memasarkannya secara mandiri di wilayah operasi tersebut, strategi ini merupakan strategi tertua yang terkenal serta telah diterapkan perusahaan-perusahaan di Eropa sebelum perang dunia II yang disebut strategi “Lepas tangan” .
Strategi dunia global
Strategi ini adalah bisa dibilang kebalikan dari strategi multinasional yang di mana menerapkan sentralisasi, strategi ini membatasi kendali dari perusahaan cabang oleh perusahaan induknya, sehingga produk-produknya dibuat di perusahaan induk yang kemudian dikirimkan kepada perusahaan-perusahaan cabang, aliran produk dan informasi bergerak satu arah dari perusahaan induk ke perusahaan cabang. Strategi ini menempatkan pekerjaan terbesar ada di perusahaan induk terhadap basis data dan informasi.
Strategi internasional
Strategi ini merupakan perpaduan
strategi antara strategi multinasional yang menerapkan kendali desentralisasi
serta strategi dunia global yang menerapkan kendali sentralisasi .
Dalam
penerapannya manajemen di perusahaan induk yang mempunyai pengetahuan dan
keterampilan dalam memasuki pasar dunia menetapkan standarisasi produk serta
menunjuk cabang-cabang untuk menyesuaikan produk, proses, dan strategi ke
daerah operasi masing-masing dengan berdasarkan standarisasi yang telah
ditetapkan menejemen perusahaan induk.
Strategi antarnegara
Strategi ini di mana perusahaan induk dan perusahaan cabang bekerjasama dalam penyusunan strategi, pengoperasiaanya, serta juga mengkoordinasikan logistik dalam penetapan sasaran produk yang tepat. Strategi ini hampir sama dengan strategi internasional tetapi dengan lebih meningkatkan lagi peran perusahaan cabang untuk keluwesan dalam penerapan strategi untuk diterapkan ke daerah operasional masing-masing dengan tetap mengikuti standar yang ditetapkan dalam skala internasional oleh perusahaan induk, maka strategi ini harus memastikan bahwa rancangan basis data perusahaan harus digunakan oleh seluruh cabang yang tersebar di seluruh dunia.
Macam macam strategi dalam bisnis global
Berikut ini adalah empat strategi global utama dasar yang digunakan oleh perusahaan ketika memasuki pasar global yaitu, eksportir dalam negeri, multinasional, waralaba, dan transnasional.
Eksportir dalam negeri
Strategi eksportir dalam negeri ditandai oleh sentralisasi aktivitas korporasi yang berat di negara asalnya. Hampir semua perusahaan internasional memulai dengan cara ini, dan beberapa beralih ke bentuk lain. Produksi, keuangan / akuntansi, penjualan / pemasaran, sumber daya manusia, dan manajemen strategis ditetapkan untuk mengoptimalkan sumber daya di negara asal. Penjualan internasional kadang-kadang bubar dengan menggunakan perjanjian keagenan atau anak perusahaan, namun bahkan di sini, pemasaran luar negeri bergantung pada basis rumah domestik untuk tema dan strategi pemasaran.
Multinasional
Strategi multinasional mengkonsolidasikan pengelolaan dan pengendalian keuangan dari basis rumah pusat sementara mendesentralisasi operasi produksi, penjualan, dan pemasaran ke unit di negara lain. Produk dan layanan yang dijual di berbagai negara disesuaikan dengan kondisi pasar lokal. Organisasi ini menjadi konfederasi fasilitas produksi dan pemasaran yang jauh di berbagai negara.
Waralaba
Franchisers atau waralaba adalah perpaduan yang menarik antara yang lama dan yang baru. Di satu sisi, produk dibuat, dirancang, dibiayai, dan awalnya diproduksi di negara asal, namun karena alasan khusus produk harus sangat bergantung pada personil asing untuk produksi, pemasaran, dan sumber daya manusia lebih lanjut.
Transnasional
Perusahaan transnasional adalah perusahaan tanpa kewarganegaraan yang benar-benar dikelola secara global yang mungkin mewakili sebagian besar bisnis internasional di masa depan. Perusahaan transnasional tidak memiliki satu markas besar nasional namun memiliki banyak kantor pusat regional dan mungkin kantor pusat dunia. Dalam strategi transnasional, hampir semua kegiatan penambahan nilai dikelola dari perspektif global tanpa mengacu pada perbatasan nasional, mengoptimalkan sumber penawaran dan permintaan di manapun mereka berada, dan memanfaatkan keunggulan kompetitif lokal. Perusahaan transnasional menguasai dunia, bukan negara asal, sebagai kerangka acuan manajemen mereka. Tata kelola perusahaan-perusahaan ini telah disamakan dengan struktur federal di mana ada inti pengelolaan inti yang kuat dalam pengambilan keputusan, namun penyebaran kekuatan dan kekuatan keuangan yang cukup besar ke seluruh divisi global.
Riset Pemasaran
a. Pengertian
Riset pemasaran sebagai bentuk dari penelitian atau tinjauan dalam kurun waktu tertentu. Dengan kata lain, butuh proses demi memperoleh data yang objektif dan akurat.
Pengertian riset pasar menurut Malhotra adalah analisis, pembagian informasi dan upaya mengidentifikasi tentang informasi yang dilakukan secara objektif dan sistematis. Dimana riset pasar dilakukan untuk pengambilan keputusan yang ada kaitannya dengan permasalahan dan kesempatan di dunia bisnis.
b. Jenis Riset Pemasaran
Jenis riset pemasaran terdiri dari dua macam yaitu, riset primer dan riset sekunder.
Riset pemasaran primer adalah riset yang datanya berasal dari responden langsung atau objek riset. Contoh riset primer : riset jumlah orang yang menyukai smartphone A, riset daya beli konsumen
Sedangkan riset pemasaran sekunder adalah riset ketika data sudah diolah dan sedang berlangsung. Riset pasar ini adalah bertujuan sebagai evaluasi dan juga kontrol terhadap kegiatan pemasaran yang sedang berlangsung. Contoh riset sekunder: jumlah orang yang membeli barang, jumlah orang yang berkunjung ke website Anda.
c. Obyek Riset Pemasaran
Setiap riset memiliki objek riset yang berbeda-beda. Sedangkan dalam riset pemasaran, obyek riset berupa;
- Harga, obyek ini berguna untuk mengukur daya beli konsumen, berapakah harga yang dapat menjadi peluang barang/jasa dibeli dan digunakan.
- Produk, obyek riset produk dapat meliputi, kegunaan produk, nilai produk, rupa produk dan juga tingkat kegunaan produk.
- Alat Pemasaran, topik ini digunakan untuk melihat seberapa efektif alat yang digunakan dalam pemasaran.
- Distribusi, obyek ini digunakan juga untuk melihat efektifitas alur distribusi produk kepada konsumen.
- Konsumen, obyek riset yang tidak kalah penting adalah konsumen. Hal ini digunakan untuk menganalisis perilaku dan kebutuhan konsumen.
d. Fungsi Riset Pemasaran
Riset pasar memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
- Evaluating
Riset yang dilakukan untuk fungsi ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi program-program pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya. Fungsi evaluating dalam riset pemasaran ini juga termasuk ketika perusahaan ingin melakukan review terhadap brand positioning yang dibandingkan dengan produk pesaing.
- Understanding
Fungsi riset ini menekankan pada tujuan untuk memahami konsumen sebagai salah satu insight atau masukan yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan memahami konsumen, perusahaan akan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan konsumen. Dalam menjalankan fungsi ini, riset pemasaran yang dilakukan biasanya adalah riset yang menggambarkan potret kebiasaan dan perilaku konsumen serta harapan dan keluhan mereka terhadap produk.
- Predicting
Fungsi riset pemasaran yang terakhir ini merupakan fungsi yang sebenarnya paling sulit untuk dilakukan. Dunia ini penuh dengan ketidakpastian, sehingga prediksi yang dilakukan dalam riset pemasaran sangatlah berisiko karena sifatnya yang sangat relatif. Ketika sebuah brand ingin membidik pasar baru, maka riset ini akan selalu dijadikan bahan acuan utama untuk menyasar target pasar baru. Begitu pun ketika perusahaan ingin menyusun strategi pemasaran baru, riset pemasaran masih menjadi penilaian utama.
- Controlling
Fungsi ini digunakan untuk melihat setiap proses bisnis yang sedang berjalan. Biasanya fungsi riset ini melihat data aktivitas pemasaran yang sedang berlangsung. Data tersebut dapat meliputi posisi produk kita di hadapan konsumen, demografi, tren dan juga efektivitas marketing tools yang digunakan.
e. Metode Riset Pemasaran
berikut adalah metode-metode yang bisa digunakan.
1. Kuesioner. Metode ini menggunakan formulir yang berisi daftar pertanyaan yang dibutuhkan. Formulir akan disebar kepada sampel riset tergantung dengan subyek riset yang digunakan. Misalnya, Anda ingin melakukan riset bisnis minuman kekinian, Anda dapat memilih responden dari komunitas usia 15 – 25 tahun yang tinggal di Jakarta.
2. Riset Grup. Riset grup dilakukan dengan diskusi kelompok yang memiliki motivasi sama terhadap suatu hal. Anda dapat menanyakan kebutuhan mereka, melakukan tes produk kepada mereka, dan juga memberikan pertanyaan terkait opini yang berkaitan dengan bisnis Anda.
3. Survei. Jika kuesioner dilakukan dengan responden tertentu, survei lebih bersifat acak. sejatinya metode ini digunakan. Metode ini digunakan untuk mendapat gambaran umum yang berkaitan dengan bisnis Anda
4. Observasi. Metode ini lebih bersifat deskriptif. Dimana Anda mengamati langsung situasi pasar baik mengamati tren melalui media sosial dan outlet berita. Anda dapat langsung mendatangi pasar dan juga mengamati suatu peristiwa dengan menganalisis sebab-akibat.
Teknik Analisis Riset Pasar Internasional
a. Kerangka kerja riset pemasaran internasional
Kebanyakan studi riset pemasaran dilakukan melalui suatu urutan tugas :
Mendefinisikan masalah dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen. Dalam mendefinisikan masalah ada dua pertimbangan penting yaitu struktur pasar dan konsep produk. Struktur pasar mengacu pada luas pasar, tahap perkembangannya, jumlah pesaing dan pangsa pasar mereka, dan saluran yang digunakan untuk mendekati pasar. Pentingnya struktur pasar dalam definisi masalah diperlihatkan oleh suatu studi Reader’s Digest tahun 1963, yang melaporkan bahwa konsumen prancis dan jerman lebih banyak memakan spaghetti disbanding konsumen italia. Penemuan ini salah. Studi tersebut hanya memperhatikan spaghetti kemasan,spaghetti bermerek,dan bukan konsumsi total spaghetti. Kita asumsikan seorang pemasar internasional tertarik memasarkan suatu produk merek yoghurt di inggris dan Thailand. Untuk itu, definisi masalah di dua Negara itu harus dibedakan. Di inggris, yoghurt mungkin dianggap sebagai produk yang menyehatkan dan membuat santai yang dikonsumsi sebelum tidur. Di Thailand, riset menentukan bahwa yoghurt di anggap sebagai makanan energy yang di konsumsi untuk menambah tenaga.
· Mengidentifikasi sumber informasi alternative. Setelah didefinisikan, harus di tentukan di mana informasi penting dapat ditemukan dan bagaimana mendapatkannya. Dalam beberapa kasus, studi bisa saja terbatas pada data sekunder, yaitu, informasi dari penerbitan yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
· Pengumpulan data. Pengumpulan data yang actual harus direncanakan dan dilaksanakan dengan hati-hati.
· Analisis,interpretasi, dan penyiapan laporan. Sebagai langkah akhir, yaitu penyiapan laporam, data harus dianalisis dan diinterpretasikan. Dalam penyiapan laporan ini, sifat budaya suatu Negara juga harus diperhatikan.
InFormasi yang diperlukan pemasar internasional
· Informasi pasar. riset pasar (market research) diperlukan untuk menguji,memasuki, atau meninggalkan suatu pasar, dan mengukur kinerja pasar, pangsa pasar, serta analisis dan ramalan penjualan. Pangsa pasar (market share) menagcu pada proporsi total penjualan perusahaan dalam suatu industry selama waktu tertentu, biasanya satu tahun. Informasi penjualan (sales information) yang lalu dapat dianalisis dalam cara yang berbeda : dengan jumlah keuntungan dari produk-produk yang berbeda,denngan produktivitas penjualan kawasan . Ramalan penjualan mengacu pada perkiraan penjualan atas suatu produk dimasa datang selama periode tertentu. Ramalan penjualan adalah satu-satunya dasar yang paling penting dalam mempersiapkan anggaran.
· Informasi produk. Riset produk(product research) berarti riset lini produk dan riset produk individual. Jenis riset ini perlu untuk menambah,menghapus,atau untuk mengganti produk.
· Informasi promosi. Riset promosi (promotion research) menunjukkan riset untuk periklanan dan penjualan perorangan.
· Informasi distribusi. Riset distribusi (distribution research) terdiri dari riset saluran dan riset lokasi. Riset saluran dapat membantu perusahaan memutuskan saluran mana yang harus dipakai untuk mendistribusikan produknya.
· Informasi harga. Suatu perusahaan menetapkan harga produknya sesuai dengan tujuan jangka-pendek dan jangka-panjang. Untuk menetapkan harga,informasi tentang kemampuan konsumen untuk membayar,reaksi penyalur, dan pengaruh harga pada permintaan adalah penting.
· Informasi lingkungan. Dalam mengkaji pemasaran internasional suatu Negara asing,para peneliti harus memperhitungkan lingkungan Negara asing tersebut dengan semua aspeknya : hukum,politik,sosial,budaya, dan sikap, sebagaimana diperlihatkan oleh perilaku pembellian para konsumen dan praktik bisnis dari perusahaan di Negara itu.
· Informasi riset umum. Sebagai tambahan pada kategori yang lebih spesifik yang telah di bahas,semua riset pemasaran memerlukan empat kelompok umum dari keseluruhan informasi sebagai berikut : informasi umum tentang : (a). kondisi jenis-komunitas ; (b). kondisi bisnis ; (c). kondisi gaya hidup dan kehidupan ;(d). kondisi ekonomi umum.
Mengumpulkan data sekunder di dalam negeri
Ada dua jenis data yaitu data sekunder dan data primer. Data primer di kumpulkan oleh peneliti. Data sekunder , di lain pihak, merupakan informasi yang dikumpulkan oleh seseorang yang lain oleh individu atau oleh organisasi.
Keunggulan riset sekunder didalam negeri
melakukan riset sekunder di AS lebih murah dan memakan sedikit waktu dibanding melakukan riset diluar negeri. Riset dalam negeri mempunyai tanggung jawab terhadap masa depan proyek di tingkat rendah: tidak ada kontak yang dilakukan dengan luar negeri, dan tidak ada keputusan tingkat tinggi yang harus dibuat dalam meneliti pasar diluar AS. Melakukan riset didalam negeri memudahkan komunikasi dengan narasumber. Begitupun, permintaan akan jenis informasi tertentu seringkali lebih baik diterima dari sumber luar negeri yang berlokasi di AS karena tekanan politik dan pelanggan bisnis tidak menghalangi.
Kelemahan riset sekunder dalam negeri
riset sekunder yang diadakan didalam negeri memiliki banyak keterbatasan. Pertama, informasi terbaru tentang negara yang diriset mungkin langka. Disamping itu, ada tenggang waktu antara pengumpulan data dinegara asing dengan pengirimanya. Selanjutnya, mungkin banyak hal yang tidak tercakup dalam lingkungan luar negeri yang pada akhirnya akan ditanggung dalam proyek.
Riset sekunder diluar negeri
alternatif melakukan riset sekunder di AS adalah melakukan riset sekunder diluar negeri. Harus diakui bahwa informasi yang melimpah tersedia di AS, baik dari sumber pemerintah maupun swastayang tidak ditemukan dikebanyakan negara didunia. Namun, sejak perang dunia II, minat dalam pengumpulan informasi sosioekonomi telah meningkat dengan pesat. Pada kenyataannya, boleh dikatakan tersedianya informasi data sekunder yang andal secara langsung berkaitan dengan tingkat perkembangan ekonomi suatu negara.
Sumber informasi luar negeri
`berikut ini adalah sumber utama informasi sekunder untuk pemasar internasional :
Sumber pemerintah
Satu-satunya sumber penting informasi sekunder disuatu negara adalah pemerintah nasional. Kualitas dan kuantitas informasi berbeda untuk setiap negara, akan tetapi dalam kebanyakan kasus informasi statistik penduduk, standar konsumsi, produksi industri, impor dan ekspor, tingkat harga, tenaga kerja, dan lain-lain tersedia dengan baik. Dibanyak negara, informasi yang berkaitan dengan pemasaran yang dikumpulkan pemerintah bercampur aduk dengan berbagai informasi lainnya. Oleh sebab itu, peneliti harus berangkat dari begitu banyak informasi yang harus dipilih guna mendapatkan informasi yang relevan.
Sumber swasta
Dibanyak negara ada beberapa perusahaan konsultan swasta yang mengumpulkan dan menjual informasi komersial. Pada kenyatannya, informasi dari sumber swasta semula semula telah dikumpulkan oleh pemerintah. Namun, perusahaan konsultan manganalisis dan mengorganisasinya, dalam beberapa bentuk sehingga para eksekutif bisnis dapat dengan mudah memahaminya.
Lembaga riset, asosiasi perdagangan, universitas, dan sumber-sumber lainnya.
Walaupun tidak semua negara didunia memiliki asosiasi perdagangan atau lembaga riset, baik dinegara maju maupun negara sedang berkembang, namun sumber tersebut dapat menjadi sumber penting data sekunder.
Bisnis lokal
Perusahaan AS dapat melakukan kontak dengan satu atau lebih perusahaan dinegara asing. Kontak ini dapat menjadi sumber penting data sekunder. Meskipun tidak ada data yang dapat dikumpulkan dari perusahaan itu sendiri, mereka dapat mengumpulkan dan mengkomunikasikan data yang tersedia melalui sumber lokal lainnya seperti yang disebutkan terdahulu.
Permasalahan dengan data sekunder luar negeri
Data sekunder yang tersedia di negara asing dapat diperbandingkan dengan informasi serupa yang tersedia dari sumber dalam negeri AS. Untuk itu, peneliti harus sadar akan adanya masalah dan kekurangan dalam menafsirkan informasi. Dibawah ini berikut dibuat ringkasan untuk menghadapi beberapa kesulitan dengan keandalan data sekunder luar negeri.
Menggarisbawahi tujuan pengumpulan data
Peneliti harus amemastikan bahwa data yang tersedia adalah akurat meskipun sumbernya terbatas, dan tidak boleh ada asumsi yang tersembunyi yang menyebabkan distorsi informasi dari sudut pandang peneliti.
Peredaran informasi
Apabila sumber daya pemerintah terbatas, maka pengumpulan data menjadi prioritas yang kurang penting. Oleh sebab itu, informasi tidak mungkin dikumpulkan sesering yang diinginkan. Peneliti harus teliti bahwa informasi yang ada diluar negeri belum kadaluarsa.
Keandalan data
Mungkin sulit bagi para peneliti untuk menilai keandalan data sekunder yang tersedia disuatu negara, dan tidak ada gunanya mencoba menguji keandalan data tersebut. Namun, jika para peneliti sungguh-sungguh tertarik akan keandalan, mereka lebih baik menggunakan pengumpulan data primer. Para peneliti harus menilai seberapa jauh mereka menerima data dari berbagai kontak yang mereka lakukan di suatu negara tentang pengalaman narasumber terhadap data sekunder dinegara itu.
Klasifikasi data
Masalah yang lain harus dilakukan dengan skema klasifikasi data yang tersedia. Dibeberapa negara, data yang dilaporkan terlalu luas klasifikasinya untuk digunakan dalam tingkatan mikro. Namun, masalah klasifikasi data dapat dipcahkan,. Masyarakat perdagangan internasional telah bertahun-tahun tidak mempunyai satu sistem klasifikasi barang standar untuk produk yang diperdagangkan dipasaran internasional.
Perbandingan data
adapun hal-hal yang ingin dibandingkan yaitu tentang tinjauan kinerja pasar, keefektifan strategi diluar lingkungan yang berbeda, dan sebagainya. Sayangnya, data sekunder yang diperoleh dari negara-negara yang berbeda tersebut tidak cocok untuk dibandingkan. Ketidakcocokan ini membuat data-data tidak mungkin untuk diperbandingkan.
Tersedianya data
dibeberapa negara sedang berkembang, data sekunder sangat langka. Informasi tentang perdagangan eceran dan perdagangan besar sangat sulit diperoleh. Oleh sebab itu, pengumpulan data primer menjadi vital.
Pengumpulan data primer
Pengumpulan data primer adalah alternatif untuk data sekunder. Data primer kiranya memberikan informasi yang lebih relevan karena data-data itu khususnya dikumpulkan untuk tujuan yang jelas. Namun, pengumpulan data primer cukup mahal bila dilihat dari segi biaya dan waktu. Untuk itu tujuan pokok pengumpulan data harus disesuaikan dengan upaya yang dilakukan.
Masalah dalam mengumpulkan data primer
Tidak seperti AS, mengumpulkan data primer dilingkungan luar negeri menghadapi banyak masalah. Masalah ini berkaitan dengan faktor sosial, faktor budaya dan tingktat perkembangan ekonomi. Masalah yang dihadapi terdiri dari tiga kelompok :
masalah sampling
Suatu sampling dianggap layak hanya bila sampel ditarik secara acak. Sayangnya, dibanyak negara sulit ditemukan informasi yang secara lengkap dapat mewakili karakteristik sosioekonomi
penduduk karena informasi tersebut kurang tersedia atau tidak memadai. Dan oada akhirnya kebanyakan sampel menjadi bias.
Masalah kuesioner
Dibanyak negara, bahasa yang berbeda digunakan didaerah yang berbeda. Oleh sebab itu, kuesioner mungkin saja harus dibuat dalam berbagai bahsa sesuai banyaknya bahasa yang digunakan disuatu negara. Masalah terjemahan sebagian dapat dihindari dengan bantuan komputer. Namun, pengalaman menunjukan bahwa komputer tidak dapat mengerti kehalusan suatu bahasa.
Masalah tidak adanya tanggapan
Meskipun kita menemukan orang yang bersedia diwawancarai, namun tidak ada jaminan bahwa dia akan bekerja sama dan memberikan informasi yang diinginkan oleh peneliti. Ini timbul dikarenakan beberapa alasan yang tidak memungkinkan untuk memberi tanggapan.
Memecahkan masalah
Penenliti harus menarik kemungkinan sampel terbaik. Jika sampel bukan acak, peneliti harus menggunakan teknik statistik yang tepat dalam menganalisis informasi yang dikumpulkan dengan demikian hasilnya mencerminkan realitas dari situasi tersebut.
Organisasi untuk riset pemasaran internasional
Perlu diperhatikan bahwa informasi pemasaran penting untuk semua tingkatan. Namun, proses pengumpulan, analisis, dan pelaporan informasi yang berkaitan dengan pasar tidak perlu disebut riset pemasaran. Selanjutnya, tanggung jawab riset pemasaran tidak perlu dibebankan kepada orang pemasaran. Karena tingkat riset pemasaran yang dilakukan perusahaan akan berbeda sesuai dengan gaya manajemen dan pentingnya suatu negara asing terhadap suatu produk tertentu.
Sistem informasi pemasaran internasional
Sistem informasi pemasaran internasional (international marketing information system) adalah cara formal untuk menyusun arus informasi melalui tiga cara yaitu riset pasar (market research), riset pemasaran (marketing research), dan intelijen pemasaran (marketing intelligence).
Langkah-langkah dalam pembentukan sistem informasi
Ada lima komponen yang harus diperhatikan: menentukan kebutuhan informasi, mengidentifikasi sumber informasi, mengumpulkan informasi, menganalisis informasi, dan menyebarkan informasi. Cara lain untuk melihat kebutuhan informasi adalah dengan membedakan antara strategi dan operasional informasi.
Sumber :
1. https://www.sepriano.ceritadosen.com/2020/12/pengertian-dan-konsep-sistem-informasi.html
2. 2. https://rakahikmah46.wordpress.com/2017/05/10/sistem-informasi-global/
4. 4. https://penerbitbukudeepublish.com/materi/riset-pemasaran/
6. http://pinterfekon.blogspot.com/2014/04/riset-pemasaran-internasional-dan.html