UPDATE ARTICLE

Friday, January 7, 2022

Aspek Pengambilan Keputusan Keuangan terkait dengan Kurs Mata Uang Asing, serta kemungkinan Implikasi Bisnis yang terjadi akibat Fluktuasi Nilai Tukar

Sistem keuangan internasional didefinisikan oleh Yuriy Kozak sebagai gabungan dari pasar dan institusi-institusi keuangan yang terkait dengan hukum dan pajak bisnis internasional. Sistem keuangan internasional juga didefinisikan oleh C.M. Adam sebagai struktur pasar dimana organisasi dan perdagangan yang dilakukan oleh individu mendukung komitmen ekonomi yang dilakukan melewati batas-batas nasional.

Berdasarkan definisi di atas dapat diambil garis besar bahwa sistem keuangan internasional merupakan sebuah sistem yang mengacu pada institusi keuangan serta pelaku di dalamnya yang mengatur prosedur dan hukum terkait kegiatan keuangan internasional yang berdasarkan atas kesepakatan dari pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

Dalam perjalanan suatu sistem keuangan internasional, terdapat beberapa beberapa elemen di dalamnya berupa sekumpulan subsistem utama ekonomi dunia yang mana berdampak pada penentuan ekonomi nasional dan global. Elemen-elemen tersebut terdiri dari:

1. Sistem moneter internasional -  ditandai oleh komponen seperti mata uang nasional dan cadangan, mata uang kolektif internasional, kondisi konvertibilitas bersama, paritas mata uang, nilai tukar, serta mekanisme aturan nilai tukar nasional dan internasional.

2. Pasar Keuangan Internasional - termasuk mata uang, pinjaman dan sekuritas oleh instrumen keuangan tertentu.

3. Sektor keuangan virtual - yaitu internet banking , online shopping , digital currency , e-money ; Kredit khusus dan Institusi keuangan (seperti dana asuransi pensiun dan kumpulan investor).

4. Perdagangan Ekonomi – berupa bursa saham dan komoditas internasional.

5. Pelaku Ekonomi– terdiri dari negara-negara, bank-bank, perusahaan-perusahaan, TNC dan TNB; yang melakukan operasi untuk menarik asing sebagai sumber modal untuk membiayai investasi mereka berupa penjualan saham atau pinjaman di pasar modal internasional.


Sistem keuangan internasoinal dengan begitu melibatkan beberapa aktor utama yang menengahi sebagian besar arus keuangan internasional yaitu aktor negara seperti: perusahaan, bank serta pemerintah. Selain itu juga terdapat aktor non-negara seperti: perusahaan internasional, perusahaan multinasional, bank internasional, lembaga keuangan dan institusi keuangan internasional. Aktor-aktor tersebut memiliki perannya masing-masing seperti penyedia jasa layanan serta pengawas di dalam berlangsungnya sistem keuangan internasional.

Berlangsungnya sistem keuangan tidak lepas dari Peran aktor tersebut dalam mendukung kinerja sistem keuangan tersebut dapat diukur, dari:

1.  Competition (persaingan) - pasarkeuangan menjadi tempat persaingan untuk menyediakan berbagai macam layanan keuangan dari para penyedia layanan. Hal ini sekaligus memberi kemudahan masyarakat  untuk memilih layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Adapun indikator-indikator dalam sektor persaingan ini yaitu: jumlah lembaga keuangan, perubahan saham, kemudahan masuknya investasi asing, harga layanan dan lain sebagainya.

2.  Concentration (pemusatan) - banyaknya persaingan pada pasar keuangan mendorong terjadinya pemusatan kekuasaan dimana pemusatan kekuasaan ini dilihat dari sejauh mana sektor keuangan dikendalikan oleh institusi terbesar di pasar internasinoal. Indikator pemusatan dihitung dari jumlah kuadrat dari saham-saham semua perusahaan pada suatu sektor, dengan nilai indeks yang lebih tinggi mengindikasikan pemusatan pasar yang lebih besar.

3.  Efisiensi- kemampuan sektor keuangan untuk menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi dengan biaya yang rendah. Persaingan dan efisiensi dalam sistem keuangan sebagian besar saling berkaitan karena sistem yang lebih kompetitif selalu berubah menjadi lebih efisien. Indikator untuk menilai efisiensi sebuah sistem keuangan adalah persentase total aset (biaya operasioanal, pajak, keuntungan bersing dan lain sebagainya) serta penyebaran suku bunga.


Valuta Asing 

Valas secara sederhana bisa didefinisikan sebagai mata uang yang digunakan sebagai alat pembayaran pada transaksi perdagangan internasional. Sama seperti mata uang lainnya, Valas juga memiliki nilai kurs yang resmi dan tercatat dalam bank sentral. Salah satu contoh Valas asing yang sering dikenal adalah mata uang dolar. Adanya Valas dalam dunia perdagangan dan bisnis internasional ini membuat risiko fluktuasi kurs mata uang suatu negara bisa ditekan seminimal mungkin.Selain itu, Valas juga menjadi salah satu devisa negara dalam bentuk mata uang.

Sistem Valuta Asing

ada tiga sistem Valas yang dikenal secara umum di dunia bisnis dan perdagangan. Ketiga sistem Valas tersebut adalah sistem Kurs Bebas, sistem Kurs Tetap, dan sistem Kurs Terkendali.

1. Sistem Kurs Bebas (Floating)

Sistem Kurs Bebas dalam Valas dapat diartikan sebagai pembuatan kurs yang hanya berlaku pada tempat terjadinya transaksi. Besarannya bisa berbeda tergantung pada permintaan dan penawaran mata uang dalam tempat transaksi tersebut.

2. Sistem Kurs Tetap

Sebaliknya, dalam sistem kurs tetap, justru pemerintah suatu negara menentukan nilai kurs mata uangnya terhadap mata uang lain secara mutlak. Penelitian ini dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya untuk meredam pergerakan harga yang sangat fluktuatif.

3. Sistem Kurs Terkendali

Sistem ketiga yang dikenal dalam Valas adalah sistem kurs terkendali. Dalam sistem ini melibatkan pemerintah melalui bank sentralnya untuk menentukan alokasi pemakaian valuta asing yang tersedia di negaranya.

Sistem ini merupakan kombinasi dua sistem sebelumnya, sehingga nilai tukar Valas dapat bergerak naik dan turun secara bebas dengan intervensi pemerintah untuk mencegah pergerakan yang terlalu ekstrim. Intervensi pemerintah dalam mengendalikan sistem kurs ini ada dua jenis yang dikenal sebagai Dirty Floating dan Clean Floating.

Implikasi Bisnis Akibat Fluktuasi Nilai Tukar

Fluktuasi mata uang adalah hasil alami dari sistem nilai tukar yang berubah-ubah yang merupakan norma dari sebagian besar perekonomian utama. Nilai tukar satu mata uang terhadap yang lain dipengaruhi oleh berbagai faktor fundamental dan teknis. Termasuk diantaranya jumlah pasokan dan permintaan dari dua mata uang tersebut, kinerja ekonomi, prospek inflasi, perbedaan suku bunga, arus modal, dukungan teknis dan tingkat resistensi, dan sebagainya. Karena faktor-faktor ini umumnya dalam keadaan fluks terus-menerus maka nilai mata uang berfluktuasi dari waktu ke waktu. Namun, walaupun tingkat mata uang sebagian besar seharusnya ditentukan oleh ekonomi yang mendasarinya, hal ini sering berubah-ubah, karena gerakan besar dalam mata uang juga bisa mendikte nasib perekonomian suatu negara.


Sumber :

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-sistem-keuangan-internasional/123477

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/valuta-asing/

Share this:

Post a Comment

 
the official management ©2018 KREATIF, INOVATIF, DAN IMAJINATIF. Designed by